Wonosobo Menempati Peringkat 4 Terendah IPM Tahun 2023

(Lama Baca 3 menit) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menggambarkan level pencapaian pembangunan manusia dalam suatu periode. Semakin tinggi status IPM menunjukkan capaian pembangunan manusia yang lebih baik.

Tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

IPM merupakan indikator dalam range angka tertentu untuk mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Menurut standar United Nations Development Program (UNDP), IPM terdiri dari 4 kriteria, yakni IPM >80 kategori sangat tinggi, IPM 70-79 kategori tinggi. serta IPM 60-79 kategori sedang.

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik Nasional yang diupdate pada tanggal 7 Desember 2023, hasil skoring IPM periode tahun 2022-2023, Kota Yogyakarta menjadi provinsi yang memiliki IPM tertinggi, Kota Pelajar ini mencatatkan skor IPM tertinggi sebesar 88,26 poin atau masuk status sangat tinggi. Sedangkan IPM terendah adalah Kabupaten Nduga, sebuah kabupaten yang berada di provinsi Papua Pegunungan dengan skor IPM 35,19.

Berdasarkan penjelasan tentang skor IPM diatas, singkatnya tingkat kelayakan hidup di Kabupaten Nduga tidak sampai setengah dari kelayakan hidup di Kota Yogyakarta berdasarkan dimensi yang mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan yang layak.

Apakah Seburuk itu IPM Wonosobo ?

Jika kita ingin merasakan kehidupan dengan IPM tertinggi yang diperoleh Kota Yogyakarta dengan skor 88,26 maka kita bisa mensimulasikan sebagai warga disana. Dimana segala fasilitas pendidikan, kesehatan dan kelayakan hidup yang ada di Kota Pelajar tersebut. Mungkin banyak yang tidak sependapat dengan sistem skoring IPM karena sebenarnya faktor kelayakan hidup kembali kepada gaya hidup dan cara pandang terhadap kehidupan. Banyak pendapat yang beranggapan bahwa manusia yang hidup dengan skor IPM rendah merasa aman dan damai, sebaliknya hidup di daerah dengan skor IPM tinggi namun beban kebutuhan juga tinggi.

Sebernarnya tujuan utama skoring IPM adalah upaya pemerintah dalam melihat kelayakan hidup berdasarkan standar – standar “terukur dan terstrukur” yang telah ditentukan. Terukur berarti menghasilkan besaran angka dan terstruktur beberarti angka – angka tersebut telah melalui metodologi ilmiah.

Skor IPM Kabupaten Wonosobo sebenarnya tidak seburuk peringkat kabupaten se Provinsi Jawa Tengah. Skor IPM Kabupaten Wonosobo sejumlah 70,18 masih kategori tinggi berdasarkan standar United Nations Development Program (UNDP). Namun IPM di Pulau Jawa khususnya Provinsi Jawa Tengah, kompetisi skor IPM menjadi begitu kompetitif karena standar dimensi kelayakan hidup sangat ketat.

Akan tetapi bagi saya skor IPM Kabupaten Wonosobo perlu ditingkatkan untuk dimensi pendidikan terutama pada elemen Rata -Rata Lama Sekolah. Berdasarkan data dari BPS Provinsi Jawa Tengah Rata -Rata Lama Sekolah di Kabupaten Wonosobo hanya 6,89 tahun pada tahun 2023 atau menempati peringkat empat terendah diatas Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Banjarnegara.

sumber : jateng.bps.go.id/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *